Kamis, 18 April 2013

Rindu mengingat segalanya


Bunda
Aku rindu
Aku rindu pelukmu
Aku rindu belaian kasihmu
Aku rindu senyummu
Aku rindu tawa candamu
Bunda                 
Hanya lewat tulisan ini aku tumpahkan kerinduanku
Selalu ku katakan tiap malam, tiap aku ingin terlelap “bunda aku rindu”
            Aku selalu rindu tidur di sisi bunda, karna aku ingin mendengar dongeng seperti dulu atau sekedar merasakan hangatnya usapan lembut jari-jari bunda di punggung, kemudian nyanyian merdu bunda yang mengiringi jiwa yang terbang ke alam mimpi.
            Bunda setiap aku merindukanmu aku selalu teringat semua yang telah bunda berikan kepadaku. Setiap tengah malam aku menangis kadang karena haus, lapar atau karna tak betah setelah buang air kecil, tak pernah bunda mengeluh apalagi melanjutkan tidurmu. Secepat kilat bunda bangun mengganti popok untuk ku atau menyusui ku yang kehausan. Baru sekitar setengah jam bunda terpejam aku menangis lagi kali ini karena nyamuk yang mengganggu. Bunda tahu itu, sesungguhnya bunda tak pernah benar-benar terlelap. Antara sadar dan tidak, Bunda pasti terbangun setiap kali lenguhan ku ini terdengar seraya sigap memberi apapun yang diinginkan.
            Disaat aku masih suka  pipis di celana, bunda tak pernah marah. Bunda hanya menuntun tangan kecil ini sambil menuju tempat pipis yang sebenarnya. Saat harus membersihkan bekas buang air kecil atau kotoran yang bau nan menjijikkan, kadang saat bunda tengah asik menikmati santapan pagi, siang maupun malam. Dengan senyum terindah, bunda tinggalkan makan bunda untuk sesaat membersihkanku.
            Kalau bunda tersenyum saat aku mendapat nilai sempurna di sekolah, itu biasa. Namun senyum yang sama terukir dibibir ketika nilai ku jauh dari sempurna. Bunda tahu, marah karena nilai jelek yang aku dapatkan tidak akan membenahi keadaan. Senyumnya justru memberi aku arti bahwa bunda tetap bangga terhadap ku dalam kondisi apapun. Dan karena itulah, aku berjanji untuk senantiasa memberi nilai setimpal untuk senyum indahnya itu.
            Disaat aku sakit berhari-hari sampai tidak mau makan dan minum. Bunda sedih, meski yang sakit aku, tapi bunda lebih menderita dari siapapun di dunia ketika itu. Bunda tau, saat aku sakit bunda akan merasa bundalah yang sakit. Karna aku adalah buah hati bunda, mutiara jiwa bunda. Maka jika sakit buah hati bunda, maka sakit pula bunda secara keseluruhan. Jika sakit mutiara jiwa bunda, maka sakit pula tubuh keseluruhannya.
            Pada akhirnya aku memutuskan untuk merantau mencari ilmu. Bunda menangis, akan ada orang lain didekat ku selain bunda. Meski demikian bunda tau, bahwa aku selalu ada didekat bunda. Bunda tau bunda tak akan kehilangan diri ini meski harus jauh dan jarang berada di rumah.
            Kini kerap aku lupa menelepon sekedar untuk menanyakan kabar. Bunda tau bukan karna aku lupa tapi karna aku ingin membuat bunda selalu tersenyum dengan apa yang aku capai. Bahkan tanpa diberi tahu, bunda selalu yakin aku dalam keadaan baik-baik saja. Karena itu yang tak pernah lupa bunda panjatkan doa disujud malam bunda.
            Maaf bunda, karna aku sering lupa untuk meneleponmu untuk memberi kabar atau menanyakan kabarmu. Tapi sesungguhnya aku sangat merindukan mu, aku selalu ingin memberi senyum di hidup bunda, aku ingin tawa bunda selalu, aku yang tak akan memberikan air mata kepedihan mengalir di mata brning bunda.
Bunda
I miss you and I live you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar