"Tak masalah seberapa jauh jalan ini dan segelap apapun tempat ini kelak pasti akan ku temukan Cahaya terang itu" ~Zatisya
Selasa, 16 Juli 2013
Alhamdulillah, Masih Menjumpai Ramadhan!
Ucapan seperti ini gampang kita dengar dari lisan setiap insan muslim ketika ia kembali ditemukan dengan ramadhan. Hanya terkadang agak sukar untuk diterapkan dalam bentuk ‘amaliah ramadhaniahnya. Karena itu saja barangkali belum lengkap jika tidak dibarengi dengan sebuah manifestasi dalam bentuk amal.
Introspeksi diri terkadang baru hadir tatkala ramadhan sudah diambang pintu. Ada rasa menyesal yang teramat mendalam. Ada pula rasa bersyukur. Rasa penyesalan ketika teringat saat ramadhan tahun lalu tak dilalui dengan sebaik-baiknya. Hingga hari ini tamu agung itu datang kembali menjumpai. Alhamdulillah.. Tapi, apakah kita masih harus seperti tahun yang lalu itu?
Ibarat menemukan sebuah musim. Si pemilik kebun berbunga-bunga hatinya bagai mekar dan mewangi serta berputiknya berbagai jenis pohon buah-buahan di kebunnya. Pada waktu yang sama si pemilik kebun lengah dengan suatu pekerjaan lain. Hingga akhirnya ia meninggalkan kebunnya terlantar.
Musim pun berakhir. Sementara ia belum dapat menikamati hasil panen kebunnya secara maksimal. Ruginya lagi, dia baru akan menemukan musim itu setahun kedepannya lagi. Nyesel banget bukan!
Bersyukur, karena ramadhan tahun ini masih bisa kita jumpai. Karena betapa banyak mereka yang mengandaikan berjumpa kembali dengan bulan mulia ini, tapi dia dipanggil terlebih dahulu oleh Allah swt. Atau mungkin dia masih bersama kita, tapi terbaring di rumah sakit.
Karena dengan menjumpai ramadhan kembali setidaknya ada peluang besar untuk kembali memperbaiki diri. Agar menjadi lebih berbakti kapada Allah swt.
Wallahu a’lam bisshawab
Kamis, 04 Juli 2013
Aku Merindumu
ketika setiap kata tak mampu lagi terucap dihadapanmu
aku berharap mata hati mampu sampaikan apa yang kurasakan
hati ini
jiwa ini
amatlah sangat merindukanmu
ingin rasakan kehadiranmu
bagai pagi tanpa mentari
rindu ini sangatlah amat menyiksa aku
setiap tetes embun ini
menusuk-nusuk sukma kuyang mengharapkan harap kehadiranmu
tak mungkin aku berlari
untuk mengejar bayanganmu
tak mungkin aku menjerit
untuk memanggil indah namamu
hanya ada satu kata untukmu
satu kata yang saat ini ada dihatiku
RINDU
yaa.... aku merindumu
tak akan indah warna hidupku
bila tanpa merindumu
sempurna kasihku tanpa cintamu
ada padamu
dan hanya untukmu Jiwaku Terbang Bersamamu
Jiwaku
rapuh
Bertebaran
angin
Hampa
sepi kosong
Dimana
diriku yang dulu
Dimana
perasan ku
Semangatku
bahkan jiwa dan hati ku
Tak
menyatu dengan raga ku
Hei….
Pujangga cinta
Kembalikan
separuh hatiku
Sirami
dengan kasihmu
Jangan
biarkan aku merana kaeana mu
Hei….
Penguasa hati
Datang
lah kepada ku bawakan aku cinta dan harapan baru
Untuk
bisa bersamamu
Cintamu
telah membelenggu jiwaku
Terpenjarakan
jeruji-jeruji indah
Lukisan-lukisan
wakahmu
Ragaku
tak bisa kukendalikan
Tak
kalau hatiku masih kau rengut
Datanglah
padaku
Kembalikan
kehidupanku
Cinta
sejati tak pernah menyakiti
Langganan:
Postingan (Atom)